My Real Love (FF 1)

kyaaaa Minna-san, nyh FF pertama cHibi xixixixixix xDD..

tapi udah banyak post di facebookk, jadi berkunjung di facebookku yah *promosi*

komen yah hohohohohoh..

nih nama pemainnya chibi ambiL dari personil HSJ n manga ^^...hehehe


Title : Wonderful

Genre : Drama

Starring :

- Otsuko Fujiwara

- Kei Morimoto

- Ryotaro Echizen

- Yamashi Nakajima



‘Hay.. perkenalkan namaku Otsuko Fujiwara,, tapi aku dipanggil otsu-chan atau otsu sama teman-teman.

Tapi kalau otsuko sebut diri sendiri otsu yah biar lebih simple ajah gitu.

Umurku 16 tahun dan sebentar lagi 17 tahun…

Otsu sekarang sudah kelas 2 di sekolah Kakumei Deimon Gakuen.

Oh iya, Otsu punya sahabat yang selalu bareng sama Otsu dia adalah Kei Morimoto

Hmm,,,itu saja yah perkenalannya…

Oh y,,,

Otsu tuh dah lama suka sama ketua klub basket putra di sekolah otsu.

Dia tuh anaknya cool banget ,, keren,, wah pokoknya beda dari pada yang lain deh.

Otsu suka dia dari kelas satu, apalagi setelah tau dia diangkat jadi ketua klub basket, waah otsu makin suka sama dia, habisnya dia makin keren sih.

Wah nggak kebayang deh kalau otsu bias jadian sama dia….hihihihi….’

“otsu….. cepetan kei sudah jemput nih… nanti telat lagi..” .

“ups..okasan sudah teriak tuh, sudah dulu yah otsu mau berangkat sekolah nanti telat lagi. Jaa”

. . . . . .

“yah ampun,,otsu ngapain saja sih dikamar??” Tanya mama.

“wah,ada deh okasan,,heheheh. Dah dulu yah ma otsu mau berangkat sekolah dulu bye ma,” kataku sambil mencomot roti yang ada dimeja makan .

“ckckck.. tu anak kapan yah dia bisa berubah,,huft” kata mama sambil menghela nafasnya.

“Lama banget sih kau,, ngapain saja sih?” gerutu Kei-kun kesal.

“yah maaf deh. Kenapa sih pagi-pagi dah kesal aja?” tanyaku sambil menaiki sepeda kei.

Nah dia ini yang Otsu bilang tadi, sahabat Otsu yang paling setia tapi kadang-kadang ngeselin. Tapi Otsu sayang banget sama sahabat Otsu.

“nungguin kau tuh lama banget sih, 10 menit lagi masukan nih.”jawab kei sambil mengayuh sepedanya.

“yah kan aku sudah minta maaf .” jawabku.

TING TONG..TING TONG…

“huft, akhirnya sampai juga, untung belum terlambat . cepetan turun.” Kata kei

“y..y..”

. . . . . . . . . . .

“Ohayou minna-san” salamku terhadap teman-teman ketika memasuki kelas.

“eh, telat lagi yah??” Tanya Erika.

“y. nih kok akhir-akhir ini kau sering telat sih ??,, Nande Yo??” tambah rizu.

“yah nggak kenapa-kenapa kok, cuma mungkin sering bangun telat saja kali yah” jawabku sembari ketawa.

“ah dasar kamu, oy ngomong-ngomong gimana nih rencanamu untuk dekatin ketua klub basket itu??.” Goda rizu.

“haafh,, nggak ada nih, kalian ada ide nggak??” tanyaku pada mereka.

“yah kita juga nggak ada ide nih, y kan rik?”

“wah, y nih. Eh tapi gimana kalau misalnya kamu jadi manager klub basket putra? Kebetulan kan klub basket putra lagi membutuhkan manager!” kata Erika.

“wah benar banget tuh kata Erika. Dengan begitu kau bisa dengan gampang mendekati dia.” Balas rizu.

“ah, kalian tuh, otsu kan sudah ikut klub memanah. Masa harus jadi manager klub basket putra sih?” jawabku.

“yah nggak apa-apa kan. Sekaligus gitu, dari pada kau cuma memandangnya dari jauh kan, kita juga kasian liat kau kayak gitu.” Balas rizu.

“yah..ta….. “ eh belum sempat otsu melanjutkan obrolan Sensei sudah datang.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

TING TONG….TING TONG…

Bel tanda istirahat berbunyi…

“ey.. otsu, makan bareng di atap sekolah yuk” kata kei sembari meletakkan bentonya diatas kepalaku.

“y..y… kalian mau bareng??” ajakku ke Erika dan rizu.

“ah, nggak kita disini saja”

“oke deh ,jaa”

. . .

(Di atap sekolah.)

“oy, kau ada rencana jadi manager klub basket putra ya??” tanya kei kepadaku.

“lah kok kei tau ??,, tapi nggak kok otsu nggak ada rencana mau jadi manager klub basket putra. Itu Cuma usulan Erika dan Rizu saja.” Jawabku sembari melahap bekalku.

“ohm..yah tadi aku dengar kok obrolan kalian di kelas. Mending nggak usah deh kau jadi manager lagian kau kan sudah ikut klub memanah dan kau juga salah satu kandidat ketua klub memanah putri kan?” balas Kei sembari memakan bekalnya.

“y… otsu tau kok..”

“ lagian kalau hanya untuk dekat dengan si ketua klub basket yang sok itu, ngapain sih mesti cari cara untuk deketin dia? Lagian kayak nggak ada cowok lain saja.”

“lah, kok kei tau lagi sih? Itu kan rencana mereka belum tentu otsu mau. Lagian nggak ada cowok lain di hati otsu tau .” jawabku dengan cemberut.

“ah. Terserah yang jelas mending kau cari cowok lain saja. Aku ini sahabat kau dari kecil jadi aku nggak mau kau pacaran dengan sembarang orang tau.”

“lah tapi kan dia tuh beda lagi dari cowok lain. Kenapa sih Kei nggak mau bantuin otsu untuk dekat sama dia. Padahal kan kei sendiri juga ikut klub basket putra dan jadi wakil ketua lagi. Uuuh” balasku dengan kesal.

“ah , pokoknya kau tuh nggak tau dia gimana kan. “

“gimana apanya? Dia perfect kok.”

“ ah udahlah aku malas jelasinnya, tuh dah masukan, ayo cepetan.” Balas Kei sembari jalan menuju pintu.

“eh. Tunggu….”

(Pulang sekolah. . . . ).

“Otsu mau ikut kita nggak ke taman?? Kebetulan disana lagi ada magic hair gitu.” ajak Erika.

“wah, gomen ne otsu lagi ada rapat klub, kalian lupa yah?”

“wah, y kau kan selalu sibuk dengan tugas klub!” seru Rizu.

“maklum kandidat ketua gitu..hhehehe” tambah Erika sembari ketawa ngejek.

“yah, apaan sih kalian! Itu kan rapat untuk menentukan ketua klub. Yaudah kalau gitu kalian hati-hati yah, jaa ne”

“jaa” seru Erika dan Rizu barengan.

. . . . . .

“Otsu, pulang bareng y, kau ada kegiatan klub kan?” Tanya Kei.

“y, tunggu di tempat biasa aja y.”

“ok deh, bye.”

{sekarang peran Author OK @.-}

Di klub basket putra.

“hei Kei, cepetan kita harus seleksi anak kelas satu untuk jadi tim inti.”

“ok Yama-kun.”

‘nah Yama-kun adalah ketua klub basket putra yang sangat disukai oleh Otsu. Nama lengkapnya adalah Yamashi Nakajima. Biasanya dia dipanggil Yama-kun atau Yama.’

Setelah selesai menyeleksi siswa kelas satu. Semuanya sedang istirahat. Kei mendatangi Yama

“Yama-kun, aku mau ngomong nih .” Kata Kei.

“oh, ya sudah silahkan.” Balas Yama-kun.

“nggak, aku mau ngomong ditempat lain, soalnya sangat penting.”

“oh, OK.”

(Di belakang sekolah.)

“emangnya ada apa sih kei? Kok kayaknya serius banget.!” Tanya yama.

“nggak, ini soal Otsu.”

“yah, terus ada apa dengan dia?”

“kau tau kan kalau dia suka denganmu dari kelas satu.”

“oh, y terus kenapa?”

“dan aku nggak mau dia kecewa.”

“loh, urusannya denganku apa kei?”

“urusannya??. Bukankah kau sudah menyukai seseorang sejak sepuluh tahun yang lalu?”

“y, terus?”

“aku nggak mau otsu tau kalau kau sudah menyukai seseorang, aku takut bakal berakibat buruk baginya.”

“yah, hontou ni gomen nasai. Demo, biar aku saja yang menjelaskannya sendiri karena jika dia tau darimu itu akan lebih memperburuk keadaan. Karena rahasia ini hanya kau dan aku yang mengetahuinya kei.”

“y, aku tau soal itu. Karena kau dan aku juga sudah berteman baik dari kelas satu walaupun aku merahasiakannya dari Otsu. Aku harap kau mau berjanji untuk menjelaskannya dengan baik.”

“ok, aku janji. Jadi soal ini yang membuatmu bingung seharian ini?” Tanya Yama.

“hah? Nggak juga. Cuma tadi aku dengar Erika dan Rizu punya rencana untuk memasukkan Otsu sebagai manager kub basket kita.”

“oh, kau khawatir yah?”

“khawatir? Maksudmu?”

“yah, khawatir kalau otsu jadi menager klub dia bisa jadian sama aku, y kan” goda Yama-kun dengan senyumnya yang kawaii itu.

“ah, nggak tuh biasa saja lagian kan kau sudah menyukai seseorang jadi nggak mungkin kan.??”

“Loh, bisa saja aku jatuh cinta kepada Otsu?”

“kalau benar, terus kenapa?” balas Kei.

“yah kau cemburu kan?”

“cemburu?, maksudmu?”

“yah, anata wa daisuki Otsu-chan!?”

“ah, jangan sok tau deh, aku tuh cuma menganggapnya sahabatku, itu saja,”

“tapi menurutku bukan itu alasannya, karena aku tau cara memandangmu ke otsu sangat beda, juga dari cara kau mengkhawatirkannya itu sangat ketahuan kalau kau menyukai Otsu, kei!”

“ah, sudahlah sok tau kau. Ngomong-ngomong kok bisa kau menyukai seseorang sampai sepuluh tahun?”

“yah, karena dia seseorang yang berbeda. Aku ingin melihat anak yang dulu pernah kutolong waktu kecil sekarang dia menjadi gadis yang seperti apa, aku tidak bisa melupakan dia dan kejadian waktu itu.”

“yah, terus jika kau bertemu dengannya? Apa yang ingin kau lakukan?”

“yah, aku akan mengatakan yang sejujurnya bahwa aku sudah lama menunggu untuk bisa bertemu dengannya.”

“oh, aku harap kau bisa bertemu dengannya dalam waktu dekat ini.”

“yah arigatou .”

“wah, sudah jam segini Otsu pasti sudah nungguin, ayo kita cepetan ke tempat klub.”

“cieh,,,, “ goda Yama.

“apaan sih?!” kesel Kei.

“Duh, lama banget sih, sudah 15 menit tungguin kau disini. Ngapain sih??” kata Otsu kepada Kei dengan kesal.

“yah, maaf deh, biasa urusan. Mau tau ajah deh. Ya sudah pulang yuk” ajak Kei sembari mendorong sepedannya dari parkiran.

. . . . . . . . .

Triiing,,,,triiing…..

“ya,moshi-moshi..”

“moshi-moshi otsu”

“nani kei?? Tumben nelepon?? Biasanya kan langsung ada di beranda kamarku!”

“nggak ah, lagi malas. Aku cuma pingin kasih tau saja ke Otsu, jangan kemalaman tidur nanti besok kesiangan bangun takutnya telat gara-gara Otsu.”

“hah?! Dasar kau Kei-kun.. uugh.”

“hahahahahaha….. duh marah??, memang seperti itu kan??”

“uuh, iya sih, tapi kan Otsu nggak terlalu malam tidurnya!”

“hahahahahaha….. iya deh, nanti Otsu-chan marah tambah parah nih, nanti aku nggak bisa tidur, hahahaha….. sudah dulu yah Otsu. Oyasumi, byee.”

“uuugh,, iya. oyasumi, bye”

“ uugh,, kenapa sih Kei akhir-akhir ini ?? Kok sepertinya ada yang berubah, Hmmmm ada apa yah?!. Ah sudahlah, besok saja otsu Tanya langsung ke dia.”

Kriiiing……Kriiiing….

“aduuuuuh masih ngantuk nih, huaaam.”kataku sembari mematikan alarmnya dan melanjutkan tidurku kembali.

“astaga Otsu??? Sudah jam berapa ini?? Ayo bangun, anak cewek kok bangun jam segini? Lihat tuh Kei dibawah sudah tungguin dari tadi.” teriak Okasan membangunkanku.

“Hah?! Kei-kun sudah jemput?? Kok cepat banget ma?” tanyaku dengan kaget.

“sudahlah tanya sendiri, cepat mandi kemudian sarapan lalu kesekolah, ayo.”

“huaaaammm,,,, iya ma. Oh iya ma, tolong bilang kepada Kei-kun tunggu sebentar yah, oke ma??”

“iya,iya,, sudah cepatan.”

Selesai mandi dan berganti pakaian, akulangsung menuju meja makan lalu pergi sekolah dengan Kei.

Dalam perjalanan kesekolah, aku langsung menanyakan kepada Kei tentang sikap kei yang akhir-akhir ini berbeda dari biasannya.

“Kei-kun punya masalah nggak??” tanyaku.

“hah?! Maksud Otsu??”

“ yah, nggak ada maksud apa-apa, tapi ngerasa Kei-kun itu akhir-akhir ini berbeda dari biasannya.”

“hah? Masa sih?? Perasaan Otsu saja mungkin, aku biasa saja tuh.”

“ooh, begitu Otsu kira Kei-kun punya masalah, tapi Kei-kun harus cerita yah kalau ada masalah kita kan sahabat dari kecil.” Kataku sembari tersenyum kepada Kei.

“oh iya, betul juga tuh, kita kan sudah sahabatan dari kecil, hmm,, gimana yah kabarnya Ryo-kun?? Wah kangen banget nih.” Kata Kei-kun

“oh, iya betul juga. Kita tau kabarnya cuma lewat email, tapi kangeeen banget pengen ketemu langsung.! Kataku,,, “eeeehhhh…Kei-kun cepetan kayuh sepedanya, tinggal 20 menit lagi nih.” Kagetku ketika melihat jam tanganku menunjuk angka 7.40.

Setibanya di kelas, suasana dikelas sangat heboh.

“ohayou minna,. ohayou eri-chan, Rizu-chan. Oh iya, kenapa sih kok heboh begini??”

“wah, Otsu ketinggalan nih Rizu.”

“iya, begini loh Otsu dengar-dengar di kelas kita bakalan ada murid baru, tapi nggak ada yang tau cewek atau cowok dia pindahan dari korea!” tambah Rizu-chan.

“Hah?! KOREA?!” aku dan Kei-kun langsung kaget mendengar kabar itu lalu saling bertatapan muka.

“hah? Kenapa kalian? Kok kompak gitu kagetnya?” bingung Eri-chan.

“oh, iie, iya kan Kei-kun?” jawabku menggeleng lalu melihat Kei.

“hah? Oh, iya nggak ada apa-apa kok.”

Tanganku langsung ditarik Kei-kun dan berbisik.

“eh, jangan-jangan murid barunya itu Ryo-kun?”

“hah?! Nggak mungkin, kalau dia mau kembali ke sini dia pasti memberitahu kita kan?”

“iya sih, tapi.”

“yah, Otsu juga berharap yang datang itu Ryo-chan, tapi kalau bukan nanti kita juga yang kecewa. Kita lihat saja nanti murid barunya siapa.”

TING …….TONG……TING……TONG………

Bel sekolahpun bebrbunyi, dan anak-anak di kelas penasaran dengan murid baru begitu pula dengan aku dan Kei-kun.

“Ohayou minna” Sapa Yabu sensei memasuki kelas kami.

“Ohayou” kami semua serempak menjawab.

“kalian semua pasti sudah tahu bahwa hari ini akan ada siswa baru pindahan dari Korea. Baiklah bapak persilahkan kepada murid baru untuk masuk kelas.”

Masuklah seorang yang sangat cool, keren, tinggi, putih, dan rapi.

Tapi itu bukan Ryo-chan, aku dan Kei-kun pun kecewa karena kita berdua sangat kangen kepada Ryo-chan.

“Nah, silahkan memperkenalkan diri” kata Pak Uzaki.

“Ohayou minna-san. Hajimemashite watashi wa namae Ryotaro Echizen, biasa dipanggil ryo-chan atau ryo-kun. Pindahan dari Korea sebenarnya saya asli orang Jepang tetapi, karena papa saya dipindah tugaskan ke Korea jadi saya harus pindah kesana dan akhirnya kembali lagi ke Jepang. Mohon bantuannya”

Hah? Saat siswa baru itu memperkenalkan dirinnya aku dan kei-kun pun kaget karena perkenalan dirinya sama dengan Ryo-chan. Tetapi tampangnya sangat berbeda dari ryo-chan. Dan cara berperilakunnya pun sangat berbeda dari Ryo-chan.

“silahkan duduk di samping Morimoto”

“arigatou sensei.”

Ryo-kun pun duduk di samping Kei-kun.

……………….

TING….TONG….TING…..TONG…

Bel istirahat berbunyi,

“hai, kenalin ryotaro desu, tapi panggil saja ryo-kun” Ryo-kun memperkenalkan dirinya kepada Kei-keun sembari tersenyum.

“hah?! Oh iya, hajimemashite, watashi wa Morimoto Kei, tapi panggil saja …….”

Belum selesai Kei-kun melanjutkan ucapannya Ryo-kun berkata “Kei-kun? Atau Kei-pii atau si smart??” sembari tersenyum kepada Kei-kun.

“Hah?! Kau kok tahu sebutan itu??”

Saat itupun aku menghampiri meja mereka.

“iya, kenapa? Kau lupa padaku Kei-pii??”

“hah?! Kei-pii? Berarti kau ini Ryo-chan??” tanyaku dengan kaget.

“hahaha,,, baru sadar kalian?? Masa kalian lupa sama sahabat kalian sendiri?”

“y ampun ryo-kun, kau benar-benar berbeda. Oleh sebab itu aku dan Otsu tak mengenalimu.”

. . . . .


“Hey, Ryo-kun pulang bareng yuk. Oh iya sekarang kau tinggal di mana?” tanyaku.

“hem, dimana iya??” balasnya dengan ekspresi pura-pura tak tau.

“iya nih, sekarang tinggal dimana??” Tanya Kei-kun.

“haha, .nanti kalian juga tau kok. Gimana nih ?? mau pulang bareng nggak?? Sekalian liat rumah baruku.” Balas Ryo-kun dengan senyum.

“wah ya sudah, yuk.”

Wah senang banget deh, akhirnya Ryo-kun balik lagi ke Jepang. Dan aku, Kei-kun juga Ryo-kun bisa bersama-sama lagi. Mudah-mudahan saja kita bertiga bisa bersama selamanya.

“hey, Otsu ngapain kau?? Senyum sendirian?? Aneh deh??!!” kata Kei-kun.

“hagh?? Apaan sih . aku kan Cuma mikir seandainya kita bisa bersama-sama selamanya seperti ini. Wah pasti asik kan?” balasku dengan senyum ceria.

“hahahahaha……. Maksud kau??? Aduh Otsu kalau kita sudah besar nanti kan kita pasti punya keluarga, nggak mungkin kan bisa begini selamanya?? Iya nggak Ryo-kun??” belas Kei-kun dengan tawa ejekannya.

“Hmm.. tapi bisa juga kok bisa selamanya bersama.”

“nah, tuh kan apa Otsu bilang. Ryo-kun bilang bisa tuh.”

“hagh? Iya sih memang bisa, tapi kan nggak mugkin bisa akrab banget seperti sekarang ini.”

“tapi kalau Otsu mau nggak bisa akrab denganku dan Kei-kun untuk selamanya?” Tanya Ryo-kun.

“oh, pasti dong”

“kalau begitu, Otsu mau jadi akrab denganku sampai aku mati??” Tanya Ryo-kun dengan senyumnya yang khas.

“Hah? Maksudnya?” aku dan Kei-kun berbarengan lalu saling pandang.

“hahaha….. nggak kok Cuma bercanda. Oh iya kita sudah sampai nih dirumahku.”

“Loh, bukannya ini??” aku dan kei-kun saling bertatapan.

“iya. Ini rumah yang pernah kutempati dulu waktu kecil.”

“wah, senangnya. Jadi kita bisa berangkat sekolah bareng terus donk.” Kataku dengan gembira sambil memegang kedua tangan Ryo-kun.

Tiba-tiba Kei-kun berkata “aduh, sepertinya mustahil bisa berangkat bertiga terus.”

“maksudmu Kei?” Tanya Ryo-kun.

“iya maksudku itu nggak mungkin bisa setiap hari. Mending kita berdua saja yang setiap hari, habisnya selalu ada yang telat sih.” Jawab Kei-kun sambil melirikku.

“hah? Apaan sih Kei-kun, ugh.” Kataku dengan muka cemberut.

“hahahaha. Sudah-sudah, yuk kita masuk aku bawa oleh-oleh buat kalian berdua.”

“waaah”

(Author Chiby beraksi)

3 mingggu berlalu dan sekarang sedang liburan karena disekolah sedang ada perbaikan kelas.

Tetapi disaat liburanpun kegiatan klub ada yang melaksanakan terutama klub olahraga, karena akan memasuki pertandingan musim semi.

Begitu pula dengan mereka bertiga. Otsu sibuk latihan di klub memanah, Kei dan Ryo-kun sibuk latihan di klub basket(semenjak masuk jadi siswa baru, Ryo-kun mengikuti klub basket).

“hey, Yama-kun. Bagaimana pertandingan nanti?” Tanya Ryo-kun.

“hagh? Bagaimana apanya?”

“yah, kira-kira yang akan jadi tim inti siapa saja?”

“oh, iya kau belum tau yah?.”Tanya Kei-kun.

“oh, soal itu tenang saja, kau masuk kok, karena kau dan Kei sangat kompak. Dan aku akan masukin Naru senpai dan Suke senpai, terakhir aku. Yang lainnya jadi cadangan.”

“oh, begitu. Oh iya ngomong-ngomong bagaimana dengan cewek yang kau cari-cari itu??” sudah ketemu belum??” Tanya ryo-kun.

“Loh, kau tau dari mana Ryo-kun?” Tanya yama-kun dengan kaget.

“hehehe, gomen ne yama-kun, aku yang cerita ke dia. Karena dia paksa aku terus untuk bicara. Dia heran aja orang sekeren dan sepopuler kau kok nggak ada pacar.”

“oh, gitu, yang jelas Ryo-kun jangan menyebarkannya kepada yang lain.”

“tenang saja. Jadi bagaimana?”

“yah, belum. Kan sibuk belajar dan latihan untuk pertandingan nanti. Jadi soal dia nanti setelah pertandingan selesai.”

“kau sendiri Ryo-kun? Apa nggak ada yang menarik perhatianmu di sekolah ini?”

“hagh??”

“iya, Ryo-kun. Aku juga ingin tahu cewek seperti apa yang kau suka itu.” Tambah Kei-kun.

“hagh?. Oh iya aku sih ada, tapi masih rahasia.”

“yah, nggak asik deh. Kan kita bersahabat” kata Kei-kun.

“iya nih, kau sudah tahu tentang rahasiaku, sekarang aku yang ingin tahu.” tambahYama-kun.

“Wah, kalau soal ini, rahasia. Aku nggak bisa kasih tahu.”

……………

“ehm. Otsu hubunganmu dengan Kei-kun sampai sejauh mana sih??” Tanya Ryo-kun

“hagh? Seajuh mana? Apaan sih Ryo-kun. Aku dan Kei-kun Cuma sebatas sahabat sama dengan aku dan kau.”

“dengan Yama-kun?”

“hagh? Yama-kun, ehm kalau itu kau sudah tahu kan kalau aku sudah lama menyukainya.”

“Otsu-chan, sebenarnya aku iri dengan Yama-kun”

“hagh? Iri? Maksudmu?” Tanya Otsu dengan bingung.

“iya, iri. Karena…a…. watashi……. Aishiteru Otsuu-chan.” Menundukkan kepala karena malu.

“hagh??” aku nggak bisa berkata apa-apa.

“iya. Aku suka Otsu dari kecil, Karena itu aku tunggu sampai dewasa dan untuk siap mengungkapannya secrara langsung.”

“hagh? demo….”

“iya, mugkin aku tahu, Otsu Cuma anggap aku sahabat. Tapi aku ingin Otsu menganggapku lebih dari sahabat. Ehm, aku tau Otsu pasti kaget, kalau begitu aku tunggu jawabannya. Aku kekelas dulu iya Otsu-chan.” Senyum lalu meniggalkanlu yang masih kaget dengan pernyataannya itu..

…………….

“ hey, Otsu-chan ngapain kau disini?? Ayo masuk kelas.” Ajak Rizu yang tiba-tiba berada di belakangku.

“oh, iya.”aku Menurut saja tetapi masih dengan kebingungan yang melandaku.

(haaafh lagi-lagi peran Author Chiby =.=”)

Besoknya Otsu mengajak Ryo-kun untuk membicarakan hal kemarin.

Kei pun melihat mereka jalan berdua dan mengikuti mereka dari belakang, sesampainya mereka di belakang sekolah.

“Ryo-kun, Otsu sudah memikirkan ucapan Ryo-kun tadi malam, Gomen ne Otsu nggak bisa terima Ryo-kun, Otsu menyukai Yama-kun, Otsu harap Ryo-kun mau memahaminya.” Kata Otsu dengan tidak enak hati.

“nggak apa-apa kok Otsu-chan, Ryo tau Otsu menyukai Yama-kun. Aku harap cinta Otsu terbalas.

“arigatou Ryo-kun.” Dengan senyum kemudian mendekati Ryo-kun, belum sampai Otsu sampai ketempat Ryo-kun tiba-tiba Ryo-kun berkata. “hey, kei sudah cukup kan?? Keluar dari persembunyianmu.”

“hagh? Kei??” kaget Otsu dan melihat Kei yang keluar dari persembunyiannya.

“hehehe, gomen.”

“sudah dengar jawaban dari nya??” Tanya Ryotaro.

“hehe. Sudah”

“loh?? Kei-chan tau soal ini??” bingung Otsu.

“iya, kemarin dia mendengar pengakuanku kepadamu dan malamnya dia kerumahku dan menanyakan soal ini”

“hehehe, iya. Lagian kita kan sudah lama bersahabat, dan rahasia apapun itu kita harus saling memberitahu karena kita sudah membuat janji itu, dan bukankah kita berjanji disaat Ryo-kun akan pindah ke Korea, kita berjanji diantara kita tidak akan ada yang akan pacaran dengan Otsu, baik aku dengan Otsu ataupun Ryotaro. Apa kalian masih ingat janji itu??”

“hhmm, aku masih ingat kok Kei-kun, tapi aku tidak bisa selamanya memendam perasaan ini tanpa mengungkapkannya, dan aku pulang pun juga karena aku tidak bisa menyimpan perasaan ini lagi.” Balas Ryo-kun yang mendekati Kei-kun lalu merangkulnya.

“Otsu masih ingat kok Kei-chan” senyum Otsu.

“hey, jangan panggil Kei-chan ok. Bagus kalau kalian masih ingat.” Senyum Kei-kun. Dan kei pun merasa bahwa dia tidak ingin jika sahabatnya berpacaran, Kei tidak menyadari kegelisahan yang dia rasakan bahwa Kei juga merasa bahwa dia menyukai Otsu.

……………

Yama menelusuri jembatan di sore hari, hari-hari yang melelahkan baginya. Dia melihat seorang gadis yang ingin menolong anak kucing yang terjatuh disungai, tapi justru malahan gadis itu terpleset, tapi ekspresinya bukannya kesal justru tertawa riang karena dapat menolong anak kucing itu.

“hahaha, otsu-chan, basah kuyup nih.” Ledek Yama yang sudah berada di tepi sungai itu lalu membantu Otsu untuk ketepi sungai.

CPLAK..CPLAK..

“adduh, “ Otsu terkena kibasan air dari anak kucing itu.

“Otsu, kau..”

“yah??” tanyanya lalu menoleh ke Yama.

‘kenapa aku ingat dengan gadis itu yah?? Apa dia adalah Otsu, dia sangat mirip dengan gadis itu, senyumnya dan tingkahnya yang barusan itu, apa benar gadis itu kau??’ batin Yama.

“hey,” Otsu tiba-tiba menjetikkan jarinya didepan wajah Yama dan menganggetkannya.

“hagh?? Nani??”

“loh ?? Yama-kun aneh agh, kau tadi ingin berkata apa??”

“hmm, apa kau waktu kecil pernah jatuh kesungai saat menolong anak kucing, yah seperti kejadian ini juga,??”

“hmmm, chotto” jawab Otsu sambil mengingat-nginggat.

“un, aku ingat aku juga pernah mengalami ini sebelumnya, dan ada anak laki-laki bertopi memegang bola basket menolongku waktu itu, tapi aku belum sempat mengucapkan terima kasih padanya.” Jawabnya dengan mantap.

Yama tersenyum mendengarnya, tentu saja karena gadis yang pernah ditolongnya itu adalah Otsu.

Lalu dia memegang kedua tangan Otsu.

“kau, tau siapa bocah laki-laki waktu itu??”

“iie” jawabnya menggeleng, dan wajah Otsu merah sekali, karena orang yang disukainya memegang kedua tangannya, karena sebelumnya mereka tak pernah sedekat ini.

“bocah laki-laki itu adalah aku. Dan kau tau sejak itu aku sudah menyukaimu. A,aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali melihatmu.”

Otsu hanya diam mendengarnya, tak disangka cowok yang selama ini dia sukai, kagumi, ternyata sudah lama menyukainya.

“dan, bagaimana??” Tanya Yama dengan gugup.

“hmm, a-anou, k-kalau boleh tau, kenapa sejak itu hingga kini kau menyukaiku??” Tanya Otsu dengan wajah masih tidak percaya.

Yama melepas genggamannya. Lalu berdiri dan menceritakan semuanya, alas an dia menyukai Otsu sejak dulu, karena Otsu berbeda dengan bocah perempuan yang lain, dia ceroboh, tetapi amsih dapat bangkit lagi walaupun dia tak bisa berdiri saat terjatuh disungai tapi tetap berusaha walaupun sampia dia nangis, makanya saat itu Yama menolongnya.

…………..

(otsu : hey, chiby gantian dong sekarang peranku yang berbicara huuh

Chiby : hehe, gomen ne Otsu chan ^^. So atuh^^)

“ohayou,” sapaku memasuki kelas dengan riang.

“ohayou, Otsu-chan, kau berangkat dengan siapa tadi??” Tanya kei, entah kenapa wajah Kei jutek sekali pagi ini.

“hehe, dengan Yama, nande??” Tanya ku padanya lalu duduk ditempatku.

Kei tak menjawabku, tapi dia lalu dia berlalu keluar kelas, aku nggak tau apa yang difikirkannya.

Aku menanyakannya pada Ryo-kun, dan Ryo-kun juga tak tau ada apa dengan sikap Kei pagi ini. Nanti istirahat aku akan menanyakannya langsung.

“Kei-, a..” aku belum selesai mengajaknya tuk makan bareng tapi dia keburu keluar kelas dengan buru-buru.

“hey, Ryo-kun, Kei dari tadi kenapa sih?? Benar kau memang tak tau dia kenapa hari ini??”

“hmm, benar kok, aku memang tak tau ada apa dengannya hari ini, gomen ne,”

Aku hanya diam, aku rasa ada yang disembunyiin oleh Ryo-kun, sepertinya dia tau kenapa Kei bersikap begitu, tapi dia tak ingin mengatakannya padaku.

Aku dan Kei memakan bento dengan Rizu dan Erika, tapi kei belum balik-balik juga. Samapi bel masuk berbunyi dia masih belum balik juga, sudah 10 menit sejak sensei memasuki kelas ,dia baru balik kekelas. Ekspresi wajahnya terlihat sangat kesal sekali entah darimana dan apa yang menyebabkan ekpresinya seperti itu, aku tak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya.

TING..TONG..TING..TONG..

“HEY, Kei-chan, pulaang bareng yuk” ajakku seperti biasa kepadanya.

Tapi Kei tak merespon ajakanku. Dia hanya diam sembari membereskan bukunya dan memasukkannya kedalam tasnya. Lalu dia pergi meninggalkanku begitu saja, apa ada yang salah denganku yah?? Atau jangan-jangan dia marah karena aku tak memberitahunya kalau aku dan Yama sudah jadian??.

”hey, nggak usah difikirin sikap Kei yang seperti itu, nanti juga sikapnya balik kayak dulu lagi.” Kata Ryo tiba-tiba disampingku sembari meletakkan tasnya diatas kepalaku, yah mungkin benar kata Ryo. Ryo memang berbeda dari Kei, sejak dulu Kei selalu emosi sikapnya, dan pasti yang menenangkannya itu adalah Ryo, Ryo memang paling dewasa diantara kita bertiga.

“tuh udah ditunggu Yama didepan pintu”

“hagh??”

Aku melihat Ryo, dan Ryo hanya memainkan matanya kepadaku, tanda dia itu mnggodaku dengan Yama.

“hhmm, k-kau tau dari mana???”

“sudahlah, cxepat deh kau temui dia, kasian kan???” jawabnya dengan senyum kakkoinya padaku,

Lalu aku meninggalkan Ryo.

…….

“hmm, Yama-kun, kau tau nggak akhir-akhir ini ada yang berbeda dengan sikap Kei”

“…..” Yama hanya diam tak menjawab pertanyaanku dan dia meminum jusnya itu. Tapi ekspresinya Yama saat aku bertanya seperti itu, dia terlihat memikirkan sesuatu. Sepertinya Yama tau kenapa Kei bersikap begitu. Saat aku mau menanyakannya dia langsung berkata.

“hmm, apa kau mengatakan hubungan kita ini padanya??”

Aku hanya menggeleng.

“dan seperti yang kau bilang tadi, ada yang aneh dengannya akhir-akhir ini kan?? Sikapnya yang seperti itu juga dia tunjukkan di klub basket.”

Aku nggak tau harus berkata apa padanya, tapi yang jelas aku masih kurang mengerti dengan apa yang diucapkan Yama.

“dia.. dia cemburu pada kita Otsu-chan.” Kata Yama dengan tiba-tiba.

………..

-DIA CEMBURU PADA KITA-

Haafh, aku bingung dengan kata-kata Yama tadi siang, cemburu?? Apa Kei menyukaiku?? Tapi itu sangat tidak mungkin, karena kan yang membuat janji agar diantara kami tidak akan ada yang berpacaran satu sama lain, sangat tidak mungkin jika dia melanggar janjinya sendiri,karena Kei adalh orang yang sangat menghargai janji. Gumamku. Sesekali aku keluar beranda kamarku, dan melihat kamarnya dan lampunya sudah padam, nggak biasanya baru jam 20.30 sudah padam, baisanya Kei pukul 22.00 baaru tidur,. Aku bingung dengan ini semua, Ryo-kun mengatakannya kepadaku, bahwa Kei akan balik lagi sikapnya seperti dulu, dan kata-kata Yama –DIA CEMBURU PADA KITA- ditambah dengan sikap Kei yang seperti itu, apa maksud dari ini semua?? Aku benar-benar bingung. Aku lalu menghempaskan tubuhku dikasurku yang empuk.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali aku bangun, karena semalaman tak dapat tidur memikirkan ini semua. Aku menunggu Kei didepan rumahnya, saat dia keluar dan bersiap menaiki sepedanya. Saat melihatku dia berhenti sejenak dan lalu mengayuh sepedanya hingga didepanku, dan dia tak kubiarkan lewat, aku menghadangnya. Dan menanyakan ada apa dengan dia selama ini ?? sudah 2 minggu dia bersikap seperti ini. Tapi dia tetap tak menggubris pertanyaanku. Dia malah menolehkan wajahnya kearah lain.

“Kei-chan” kataku dengan tegas.

“HEY, DAPATKAH KAU TAK MEMANGGILKU DENGAN SEBUTAN CHAN??”teriak Kei padaku. Ttak seperti biasanya dia begitu, malahan dia tak pernah berteriak dengan ekspresi marah seperti itu, aku rasa ini semua kesalahanku tapi aku tak tau kesalahanku sendiri padanya apa.

“KEI-KUN”t tiab-tiba terdengar teriakan seseorang dibelakangku dan itu sangat kuhapal, aku menoleh kebelakang. Dan ternyata benar itu adalah Yama.

“oh, kau” kata Kei dengan ekspresi seperti meremehkan itu.

“hentikan sikap kekanak-kanakanmu yang seperti ini.” Balas Yama lalu mendekat kesampingku.

“kekanak-kanakan kau bilang?? Hei, siapa yang kekanak-kanakan?? Dengar yah, sikapku bias saja tuh”

“iya kah?? Sikap seperti ini dibilang biasa?? Menjauhi sahabatmu sendiri tanap memberitahukan kepadanya kenapa kau bersikap begitu??” kata Yama, dengan merangkulku. Aku tak tau apa yang sebenarnya yang mereka berdua ucapkan, aku benar-benar bingung sekali.

“heah, dengar yah, tanpa aku beritahupun nanti dia juga akan tau.”

“chotto, kalian berdua ngomongin masalah apa sih??” tanyaku melepas rangkulan Yama.

“dengar Otsu, sebenarnya yang membuat Kei bersikap seperti ini karena kau” kata Yama dengan tegas.

“hagh?? Karena aku??” tanyaku bingung dan kaget sekali, apa maksud dari semua ini. Dan aku melihat Kei, tapi kei memalingkan wajahnya dan tak menjawabnya.

“iya, otsu-chan” tiba-tiba dari belakang kami Ryotaro muncul.

“chotto, aku ingin kjalian semua menjelaskan ada apa sebenarnya??”

“kau ingin tau kejelasannya??” Tanya Ryo.

Aku mengangguk.

“kei, katakanlah, didepan kami semua,” kata Ryo-chan.

“ok, jujur aku bersikap begini akrena kau Otsu-chan, kau menyukai Yama, dan ditambah sekarang kau jadian dengannya, apa kau tau betapa sakitnya jika aku melihatmu berdua dengannya, aku nggak ingin kau terlalu dekat dengannya. Walaupun gadis yang selama ini Yama tunggu ternyata adalah kau. Aku senang karena dia menemukan gadis yang selama ini dia tunggu, tapi disatu sisi aku juga kurang senang dengan hubungan kalian, kau tau kenapa?? Karena aku menyukaimu, sejak kecil aku menyukaimu” jawab Kei panjang lebar dan dengan tegas itu.

Aku hanya terdiam mendengarnya, aku bingung apa yang harus kukatakan, kenapa janji yang dibuatnya justru malah berbalik padanya?? Jadi selama ini dia melindungiku bukan hanya sebatas sahabat?? Melainkan juga karena dia menyukaiku?? Sebenarnya aku suka dengan Kei,tapi aku tak tau perasaanku ini menyukai dia sebagai apa?? Jika dia dekat dengan gadis lainpun aku juga kurang senang, aku nggak ingin dia tebar pesona dengan yang lain, dan terlalu denkat dengan gadis lain kecuali aku, aku ingin dia hanya peduli padaku, itu saja tapi aku tak tau perasaanku yang seperti itu dapat dibilang menyukainya atau bukan.

“sudahlah Otsu-chan, lebih baik kau jujur saja kalau kau juga menyukainya.” Kata Yama tiba-tiba diiringi senyumnya yang kawaii itu padaku.

“iya, bukankah kau juga menyukai Kei, Otsu-chan??” kata Ryo menambahkan.

“hagh?? Kau menyukaiku??” Tanya kei kaget.

“hmm, aku nggak tau maksud dari ini smeua, dan soal aku menyukaimu pun aku nggat tau, aku juga kurang senang jika kau terlalu dekat dengan gadis yang lain. Tapi aku kan sudah jadian dengan Yama dan aku menyukainya.”

“kau hanya mengagumiku Otsu-chan, aku tau itu, rasa seseorang yang menyukai itu berbeda, jika kau jalan padaku rasanya kau selalu saja menceritakan tentag Kei, dan pandanganmu padaku serta Keipun berbeda walaupun kau pacarku tapi aku merasakan itu, sangat berbeda sikpamu kepadaku dan kepada Kei”

“t-tapi”

“apa lagi Otsu-chan?? Kau menyukainya juga kan?? Sudahlah kalian itu sudah ditakdirkan untuk bersama, jadi sekarang nggak aka nada lagi kesalahpahaman diantara kalian kan?? Dan tak ada yang saling menjauhi” kata Ryo memotong.

Aku hanya tersenyum, dan sepertinya mereka benar, aku menyukai Kei dan aku mengangguk, aku tersenyum padanya tapi dia langsung berteriak.

“YATTA,nggak sia-sia aku bersikap begini selama 2 minggu, lelah sekali” teriak Kei dengan tiba-tiba.

“apa?? Nggak sia-sia katamu??” tanyaku bingung.

“un, betul sdkali Kei-kun, nggak sia-sia yah, kita bersandiwara seperti ini, sangat melelahkan” tambah Yama.

“what?? Oooh, jadi selama ini kalian bersikap begini hanay bersandiwara??” tanyaku dengam agak kesal.

“heheh, iyya habisnya kau nggak mau mengakui sih, jika kau menyukai Kei.” Jawab Ryu.

Kei dan Yama saling pandang dan tersenyum meledekiku.

“ooh, jadi hanya untuk aku jujur pada perasaanku sendiri yah??”

“wuah,, kowaii yo Yama-kun” kata Kei dengan manja.

“btw, kalian kenapa bisa sadar jika kau menyukainya?? Aku sendiri tak menyadari itu.”

“yah, dengan sikapmu itu, kau selalu menceritakan tentang Kei padaku, walaupun kita lagi kenca, juga pada Ryo, jika kalian ngobrol berdua. Juga dari gerak-gerikmu yang selalu menghawatirkannya”

“hagh?? Kalian menyelidikiku yah??” tanyaku dengan menipiskam mataku.

“ups, kalau Otsu marah bahaya loh” goda Kei.

“KEI”

“hahahaha”

Yah, ternyata perasaan mengagumi seseorang dan mencintai seseorang itu berbeda iya, mencintai seseorang pasti tak akan kita sadari sebelumnya tapi jika mengagumi, itu sangat kita rasakan saat melihat orang yag kita kagumi itu, rasanay jika melihatnya dari jauh sanagt senang tapi jika sudah bersamanya rasanya sangat berbeda, dan perasaan dekat dengan seseorang sewaktu kecil itu juga sangat erat, nggak dapat disangka jika memilik sahabat lawan jenis kita, dapat menjadi suatu hubungan yang hanya kita yang rasakan keindahan dari hubungan kita itu, jadi jangan sia-siakan jika kalian memiliki sahabat yang berbeda lawan jenis, karena bisa jadi dialah jodoh kita yang sudah ditakdirkan akan bersama dengan kita untuk selamanya. Karena hanya dia yang tau seluk beluk perilaku kita bagaimana, dan selalu ada disamping kita, itulah sahabat. Bukan hanya dengan lawan jenis tapi memiliki sahabta yang sama jenisnya juga, jangan samapi hubungan kita pecah hanya sesuatu hal yang sebenarnya nggak patut membuat hubungan persahabtan rusak.

Yah, akhirnya aku menemukan jodohku selama ini kucari. Walaupun dia buak seseorang yang perfect seperti Yama, tapi Kei adalah pria yang terbaik untukku dan kuharap kalian dapat sepertiku ,menemukan jodoh yang terbaik bagi kalian, ^^.